Ketika saya membaca buku tentang Public Speaking, Saya menemukan keluhan seseorang yang menyatakan : Tidak percaya diri saat benbicara dan tidak tahu cara lancar berbicara.
Ternyata ia adalah seorang Mahasiswi yang memiliki wajah cantik dan tubuh yang menarik yang bermimpi mengikuti kontes kecantikan. Tidak terlihat ada masalah dalam cara bicaranya, karena suaranya yang halus dan tenang. Tapi ternyata masalahnya adalah, Mahasiswi tersebut jika berbicara alurnya masih berantakan. Kelihatannya ia tidak terbiasa berpikir dengan logis, jadi ucapan dari Mahasiswi itu tidak berkesinambungan.
Jika di fikir-fikir Hal itu tidak akan memberi nilai bagus dalam kontes kecantikan, karena para juri menilai kontestan dengan cara biacara kontestan itu. Jka memiliki kecerdasan dan ucapan yang logis maka kontestan akan mendapat nilai yang tinggi.
Kita bisa mengetahui seseorang logis atau tidak hanya dengan berbincang sebentar dengannya walaupun itu sebentar. Karena, ucapan mencerminkan keadaan orang apa adanya. Tetapi jangan khawatir, Berbicara dengan pola pikir logis dapat di latih. Mari kita lihat sebuah paragraf dari buku logical Thinking Know-How Do-How dari HR Institute.
"Orang yang logis dalam hal apapun akan selalu logis. Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan dalam pemikirannya ataupun kalimat dalam ucapannya dalam mengungkapkan pemikirannya tersebut. Sebaliknya, kita tidak akan dapat menemukan menemukan bagian yang logis dari orang yang tidak logis dalam hal apapun."
Jika kita berbicara menegenai logis, tentu kita tidak bisa lupa dengan jurnalis Son Suk Hee. Melalui program 100 Minutes discussion dan Son Suk Hee's spotlight, Dapat kita lihat kemampuan bicaranya yang spontan dan tentunya logis. Saat wawancaranya dengan aktris Brigitte bardot mengenai daging anjing ucapannya juga tampak tajam. Berikut adalah contohnya.
"Meskipun orang india tidak makan sapi, tetapi mereka tidak melarang negara lain untuk makan sapi. Bukankah anda akan mengakui adanya perbedaan budaya seperti ini?"
"Menurut anda, berapa banyak orang di korea yang makan daging anjing?"
Pada kalimat pertama, kita mendengan tentang budaya india yang terkenal. Ini menjadi alasan dasar yang kuat untuk membujuk orang agar mengakui perbedaan budaya. Seperti itulah Son Suk Hee , ia mampu memasukan alasan dengan jelas dalam pendapatnya. Setelah itu dalam kalimat berikutnya, ia meminta fakta yang mendukung kalau semua orang korea itu kejam. Di situ ia dapat menekankan untuk tidak melebih-lebihkan tentang sebagian orang korea yang memakan daging anjing.
Cara Melatih Logika Dalam Berbicara
Pada saat zaman persaingin seperti sekarang ini, memiliki kemampuan berbicara logis dapat menjadi keunggulan tersendiri. Tapi hal trsebut tidak akan dapat terbentuk dalam waktu semalam. Sangat perlu membiasakan diri dan latihan dengan rutin untuk memperhatikan ucapan sendiri. Terdapat lima hal untuk berbicara logis. Kita dapat merasakan kalu ucapan kita di penuhi oleh logika yang kuat jika melakukan lima hal berikut :
1. Memberikan Alasan Yang tepat Pada Argumen kita
Saat menulis esai, kita selalu di ajarkan untuk mengutarakan alasan di dalam pendapat kita. Begitupun ucapan. Dalam sehari-hari mungkin kita sering melupakannya. Hal itu terjadi karena kita tidak terbiasa dengan menerapkan pola pikir logis dalam sehari-hari.
Perbedaan pendapat yang beralasan dan yang tidak itu bagaikan langit dan bumi. Dapat kita ambil contoh : Ada seorang Mahasiswa meminta izin kepada orang tuanya akan jalan-jalan ke Eropa, Karena dia sangat ingin jalan-jalan ke Eropa. Jika Mahasiswa itu hanya mengulang-ulang pendapatnya, ia akan sulit untuk mendapatkan ijin orangtuanya. Tetapi lain halnya jika ia menyampaikan alasannya kepada orangtuanya.
"Izinkan aku untuk pergi backpacking ke Eropa satu bulan saja (pendapat). Apalagi pada era global seperti ini, penting untuk memperluas pengetahuan dan nantipun ssat melamar kerja bisa dimasukkan sebagai salah satu pengalaman (alasan)."
Jika sudah seperti ini, apa ada orang tua yang melarang anaknya pergi jalan-jalan ke Eropa? Terutama di dunia kerja, karyawan akan di sukai oleh atasan jika karyawan dapat menyampaikan alasannya dengan baik.
2. Menghindari Lompatan Logika dan Melebih-lebihkan
Kita tidak bisa menyimpilkan kalu semua orang korea itu kejam, hanya karena sebagian orang korea makan daging anjing. Ada yang harus kita ingathanya dari contoh kecil kita tidak boleh menggeneralisasi sesuatu. Kita juga harus berhati-hati dengan lompatan logika. Ada ungkapan dari pepatah Jepang "Jika angin berembus, maka toko bak akan laris". Saat angin berembus, banyak debu beterbangan sehingga orang-orang akan pergi ke pemandian umum,tapi karena kolam di pemandian umum sedikit, maka pesanan atas bak mandi akan banyak. Walaupu terdengar masuk akal, tapi hubungan antara angin tertiup dan toko bak laris ini sangat jauh .
3. Harus Tetap Konsisten Dalam Bersikap
Kita akan jatuh dalam kontradiksi dan posisi yang sangat bingung saat argumen kita lemah, karena pada saat itu kita akan mengeluarkan Argumen yang berbeda dengan sebelumnya yang kita ungkapkan. Maka dari itu, kita harus konsisten dengan pendapat kita hingga akhir.
4. Menggunakan Kata Yang Sederhana
Ada Seseorang yang suka menggunakan bahasa Inggris, dengan karakter Mandarin, Atau pun menggunakan istilah-istilah tinggi yang seolah-olah dia yang paling tau segalanya. Hal ini justru akan membuatnya menerima penolakan dari lawan bicara, karena ucapan yang sulit dimengerti merupakan penghalang komunikasi.
5. Dengan Tetap Tenang
Tentunya kita pernah menemukan orang yang sentimental ketika berbicara pada acara di televisi. Sering kali mereka melontarkan perkataan yang tidak ada hubungannya dengan topik yang sedang di bahas. Misalkan mencari kesalahan untuk menyerang secara personal. Hal itu akan muncul jika situasi memanas. Ingat, rasa kesal adalah hal yang di larang karena dari rasa kesal itu akan tercipta pembicaraan yang tidak logis dan dalam situasi ini sikap tenang sangat lah di butuhkan.
Ditulis ulang dari buku Bicara Itu Ada Seninya.
Bagi anda yang ingin belajar Public Speaking dapat mendaftar di IAI Public Speaking 0821-4150-2649.
Ternyata ia adalah seorang Mahasiswi yang memiliki wajah cantik dan tubuh yang menarik yang bermimpi mengikuti kontes kecantikan. Tidak terlihat ada masalah dalam cara bicaranya, karena suaranya yang halus dan tenang. Tapi ternyata masalahnya adalah, Mahasiswi tersebut jika berbicara alurnya masih berantakan. Kelihatannya ia tidak terbiasa berpikir dengan logis, jadi ucapan dari Mahasiswi itu tidak berkesinambungan.
Jika di fikir-fikir Hal itu tidak akan memberi nilai bagus dalam kontes kecantikan, karena para juri menilai kontestan dengan cara biacara kontestan itu. Jka memiliki kecerdasan dan ucapan yang logis maka kontestan akan mendapat nilai yang tinggi.
Kita bisa mengetahui seseorang logis atau tidak hanya dengan berbincang sebentar dengannya walaupun itu sebentar. Karena, ucapan mencerminkan keadaan orang apa adanya. Tetapi jangan khawatir, Berbicara dengan pola pikir logis dapat di latih. Mari kita lihat sebuah paragraf dari buku logical Thinking Know-How Do-How dari HR Institute.
"Orang yang logis dalam hal apapun akan selalu logis. Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan dalam pemikirannya ataupun kalimat dalam ucapannya dalam mengungkapkan pemikirannya tersebut. Sebaliknya, kita tidak akan dapat menemukan menemukan bagian yang logis dari orang yang tidak logis dalam hal apapun."
Jika kita berbicara menegenai logis, tentu kita tidak bisa lupa dengan jurnalis Son Suk Hee. Melalui program 100 Minutes discussion dan Son Suk Hee's spotlight, Dapat kita lihat kemampuan bicaranya yang spontan dan tentunya logis. Saat wawancaranya dengan aktris Brigitte bardot mengenai daging anjing ucapannya juga tampak tajam. Berikut adalah contohnya.
"Meskipun orang india tidak makan sapi, tetapi mereka tidak melarang negara lain untuk makan sapi. Bukankah anda akan mengakui adanya perbedaan budaya seperti ini?"
"Menurut anda, berapa banyak orang di korea yang makan daging anjing?"
Pada kalimat pertama, kita mendengan tentang budaya india yang terkenal. Ini menjadi alasan dasar yang kuat untuk membujuk orang agar mengakui perbedaan budaya. Seperti itulah Son Suk Hee , ia mampu memasukan alasan dengan jelas dalam pendapatnya. Setelah itu dalam kalimat berikutnya, ia meminta fakta yang mendukung kalau semua orang korea itu kejam. Di situ ia dapat menekankan untuk tidak melebih-lebihkan tentang sebagian orang korea yang memakan daging anjing.
Cara Melatih Logika Dalam Berbicara
Pada saat zaman persaingin seperti sekarang ini, memiliki kemampuan berbicara logis dapat menjadi keunggulan tersendiri. Tapi hal trsebut tidak akan dapat terbentuk dalam waktu semalam. Sangat perlu membiasakan diri dan latihan dengan rutin untuk memperhatikan ucapan sendiri. Terdapat lima hal untuk berbicara logis. Kita dapat merasakan kalu ucapan kita di penuhi oleh logika yang kuat jika melakukan lima hal berikut :
1. Memberikan Alasan Yang tepat Pada Argumen kita
Saat menulis esai, kita selalu di ajarkan untuk mengutarakan alasan di dalam pendapat kita. Begitupun ucapan. Dalam sehari-hari mungkin kita sering melupakannya. Hal itu terjadi karena kita tidak terbiasa dengan menerapkan pola pikir logis dalam sehari-hari.
Perbedaan pendapat yang beralasan dan yang tidak itu bagaikan langit dan bumi. Dapat kita ambil contoh : Ada seorang Mahasiswa meminta izin kepada orang tuanya akan jalan-jalan ke Eropa, Karena dia sangat ingin jalan-jalan ke Eropa. Jika Mahasiswa itu hanya mengulang-ulang pendapatnya, ia akan sulit untuk mendapatkan ijin orangtuanya. Tetapi lain halnya jika ia menyampaikan alasannya kepada orangtuanya.
"Izinkan aku untuk pergi backpacking ke Eropa satu bulan saja (pendapat). Apalagi pada era global seperti ini, penting untuk memperluas pengetahuan dan nantipun ssat melamar kerja bisa dimasukkan sebagai salah satu pengalaman (alasan)."
Jika sudah seperti ini, apa ada orang tua yang melarang anaknya pergi jalan-jalan ke Eropa? Terutama di dunia kerja, karyawan akan di sukai oleh atasan jika karyawan dapat menyampaikan alasannya dengan baik.
2. Menghindari Lompatan Logika dan Melebih-lebihkan
Kita tidak bisa menyimpilkan kalu semua orang korea itu kejam, hanya karena sebagian orang korea makan daging anjing. Ada yang harus kita ingathanya dari contoh kecil kita tidak boleh menggeneralisasi sesuatu. Kita juga harus berhati-hati dengan lompatan logika. Ada ungkapan dari pepatah Jepang "Jika angin berembus, maka toko bak akan laris". Saat angin berembus, banyak debu beterbangan sehingga orang-orang akan pergi ke pemandian umum,tapi karena kolam di pemandian umum sedikit, maka pesanan atas bak mandi akan banyak. Walaupu terdengar masuk akal, tapi hubungan antara angin tertiup dan toko bak laris ini sangat jauh .
3. Harus Tetap Konsisten Dalam Bersikap
Kita akan jatuh dalam kontradiksi dan posisi yang sangat bingung saat argumen kita lemah, karena pada saat itu kita akan mengeluarkan Argumen yang berbeda dengan sebelumnya yang kita ungkapkan. Maka dari itu, kita harus konsisten dengan pendapat kita hingga akhir.
4. Menggunakan Kata Yang Sederhana
Ada Seseorang yang suka menggunakan bahasa Inggris, dengan karakter Mandarin, Atau pun menggunakan istilah-istilah tinggi yang seolah-olah dia yang paling tau segalanya. Hal ini justru akan membuatnya menerima penolakan dari lawan bicara, karena ucapan yang sulit dimengerti merupakan penghalang komunikasi.
5. Dengan Tetap Tenang
Tentunya kita pernah menemukan orang yang sentimental ketika berbicara pada acara di televisi. Sering kali mereka melontarkan perkataan yang tidak ada hubungannya dengan topik yang sedang di bahas. Misalkan mencari kesalahan untuk menyerang secara personal. Hal itu akan muncul jika situasi memanas. Ingat, rasa kesal adalah hal yang di larang karena dari rasa kesal itu akan tercipta pembicaraan yang tidak logis dan dalam situasi ini sikap tenang sangat lah di butuhkan.
Ditulis ulang dari buku Bicara Itu Ada Seninya.
Bagi anda yang ingin belajar Public Speaking dapat mendaftar di IAI Public Speaking 0821-4150-2649.